Pasar Senen
Chastelein meninggal tahun 1714 dan Weltevreden pun jatuh ke tangan anaknya, Anthonij. Anthonij kawin dengan Anna de Haan. Ayah Anna ini kelak menjadi gubernur jenderal. Anthonij tidak berumur panjang. la mati muda. Anna lalu kawin lagi dengan seorang ahli hukum, Mr. Johan Francois de Witte van Schooten, yang sesudah kematian Anna berusaha keras menjadikan dirinya ahli waris Anna. Ketika harus kembali ke Belanda pada tahun 1733, ia menjual Weltevreden kepada Justinus Vinck.
Justinus ini ternyata punya bakat bisnis. Setelah mendapat izin, tahun 1735 la mendirikan pasar di bagian timur Weltevreden, di dekat Croten Zuiderweg. Di atas tanahnya yang lain, di Tanah Abang, ia kemudian juga membuka pasar. Dan kedua pasarnya itu la hanya tinggal memungut cukainya saja.
Untuk memperlancar arus jual-beli, dua tahun kemudian Vinck membuka jalan dan jembatan yang menghubungkan kedua pasarnya. Yakm melewati Kampung Lima, Jembatan Prapatan sampai Simpang Senen — Kramat. Inilah jalan pertama yang menghubungkan timur dan barat Jakarta.
Untuk memperlancar arus jual-beli, dua tahun kemudian Vinck membuka jalan dan jembatan yang menghubungkan kedua pasarnya. Yakm melewati Kampung Lima, Jembatan Prapatan sampai Simpang Senen — Kramat. Inilah jalan pertama yang menghubungkan timur dan barat Jakarta.
No comments:
Post a Comment