Villa Weltevreden
Daerah belakang pasar, di sebelah barat Pasar Senen, dulu juga pemukiman orang-orang Tionghoa. Seperti pasarnya, rumah mereka pada mulanya juga masih berupa gedek. Yang menarik waktu itu adalah bahwa di depan hampir setiap rumah dipasang galah tinggi untuk menggantungkan kurungan burung perkutut. Konon burung itu "membawa kebahagiaan" bagi pemeliharanya.
Jalan Kenanga dulu adalah sebuah gang yang merupakan jalan pribadi masuk ke villa Weltevreden dari Jalan Gunung Sahari. Pintu gerbangnya persis di seberang mulut gang (Jalan Senen Raya). Kurang jelas kapan Jalan Senen Raya menghubungkan mulut Jalan Kenanga dengan Simpang Prapatan-Kramat mulai ada. Yang pasti daerah itu lalu berbentuk segi tiga, dan belakangan disebut Segi Tiga Senen.
Jalan Kenanga dulu adalah sebuah gang yang merupakan jalan pribadi masuk ke villa Weltevreden dari Jalan Gunung Sahari. Pintu gerbangnya persis di seberang mulut gang (Jalan Senen Raya). Kurang jelas kapan Jalan Senen Raya menghubungkan mulut Jalan Kenanga dengan Simpang Prapatan-Kramat mulai ada. Yang pasti daerah itu lalu berbentuk segi tiga, dan belakangan disebut Segi Tiga Senen.
No comments:
Post a Comment