Jatinegara
Sejak tahun 1770 kawasan Pasar Senen itu meliputi pasar yang terletak di kiri-kanan Groten Zinderweg (Jalan Pasar Senen). Jadi sebagian ada yang di luar batas tanah Weltevreden. Suasana pada masa itu masih seperti pedesaan.masih banyak pepohonan. Jalan Pasar Senen dulu juga satu-satunya jalan yang menghubungkan Batavia dengan Meester Cornelis (Jatinegara).
Di sebelah timur pasar terdapat perumahan orang Tionghoa. Di belakang perumahan ini mengalir de Slokkan (Kali Baru). Selokan ini dulu dibuat oleh Gubernur Jenderal G.G. van Imhoff (1743-1750), yang mengalir dari Salemba dan Kramat, lalu membelok ke Bungur, untuk memudahkan pengangkutan kayu dari "pedalaman" ke kota Batavia.
Dari arah Gunung Sahari sebelum sampai simpang Jalan Kenanga, di sebelah kiri jalan ada Gedung Pertunjukan Wayang Orang Panca Murti. Gedung ini dulu bekas gudang beras. Tahun 1911 berubah fungsinya menjadi bioskop West Java, yang memutar film-film bisu. Kemudian tahun 1920 namanya berganti menjadi Rialto dan masih tetap memutar film bisu. Terakhir fungsinya berganti menjadi gedung pertunjukan wayang orang sampai sekarang. Hanya namanya sekarang Bharata.
Dulu di Senen juga ada jalan yang disebut Jalan Jagal. Tapi bukan berarti di situ ada tempat penjagalan, melainkan hanya tempat penampungan hewan-hewan yang akan dipotong. Tempat potongnya sendiri terletak di timur Gang Warung Panjang (Jl. Senen Raya IV), di tepi terusan Kali Lio. Tempat penjagalan itu berupa sebuah panggung. Bagian bawah panggung dibuat semacam kandang. Sapi atau kerbau yang akan dipotong dimasukkan ke kandang, lalu ditombak dari atas panggung. Kepalanya dipukul keras-keras sampai mati.
Di sebelah timur pasar terdapat perumahan orang Tionghoa. Di belakang perumahan ini mengalir de Slokkan (Kali Baru). Selokan ini dulu dibuat oleh Gubernur Jenderal G.G. van Imhoff (1743-1750), yang mengalir dari Salemba dan Kramat, lalu membelok ke Bungur, untuk memudahkan pengangkutan kayu dari "pedalaman" ke kota Batavia.
Dari arah Gunung Sahari sebelum sampai simpang Jalan Kenanga, di sebelah kiri jalan ada Gedung Pertunjukan Wayang Orang Panca Murti. Gedung ini dulu bekas gudang beras. Tahun 1911 berubah fungsinya menjadi bioskop West Java, yang memutar film-film bisu. Kemudian tahun 1920 namanya berganti menjadi Rialto dan masih tetap memutar film bisu. Terakhir fungsinya berganti menjadi gedung pertunjukan wayang orang sampai sekarang. Hanya namanya sekarang Bharata.
Dulu di Senen juga ada jalan yang disebut Jalan Jagal. Tapi bukan berarti di situ ada tempat penjagalan, melainkan hanya tempat penampungan hewan-hewan yang akan dipotong. Tempat potongnya sendiri terletak di timur Gang Warung Panjang (Jl. Senen Raya IV), di tepi terusan Kali Lio. Tempat penjagalan itu berupa sebuah panggung. Bagian bawah panggung dibuat semacam kandang. Sapi atau kerbau yang akan dipotong dimasukkan ke kandang, lalu ditombak dari atas panggung. Kepalanya dipukul keras-keras sampai mati.
Hard Rock Hotel & Casino Lake Tahoe - MapyRO
ReplyDeleteA map showing Hard Rock Hotel 계룡 출장안마 & 순천 출장마사지 Casino Lake Tahoe, 거제 출장안마 located in Stateline 울산광역 출장마사지 at 1401 Stateline 충청남도 출장마사지 Road, Lake Tahoe, based on 7079 user reviews,