Taman di Societeit Harmonie Batavia
Pesta peresmian de Harmonie muncul sebagai laporan utama di Java Gouvernment Gazette. Di situ diceritakan tentang ruang marmer yang luas dengan tiang-tiang indah, lampu-lampu kristal yang bergantungan, cermin dinding dan patung-patung perunggu.
Pestanya juga meriah. Dansa-dansi dimulai pukul 21.00 dan diseling untuk souper (makan larut malam). Pada saat souper itu hubungan akrab antara pejabat Inggris dan Belanda dikokohkan dengan toast berulang-ulang.
Kemudian banyak pesta besar diadakan di Harmonie. Hari ulang tahun raja Belanda tanggal 24 Agustus juga selalu diperingati dengan pesta dansa meriah dan makan malam. Setiap anggota masyarakat Belanda yang "terpandang," harus hadir di pesta itu,
Menurut Dr. de Haan, penulis buku-buku terkenal tentang zaman Hindia Belanda waktu itu, tidak kurang dari enam ratus undangan yang hadir, termasuk pegawai paling rendah. Pesta seperti itu sering berakhir dengan perkelahian khas Belanda. Setelah souper selesai, para juru tulis menduduki kursi-kursi para pejabat tinggi yang kosong selama teman-teman wanita mereka berdansa waltz dengan para perwira. Suatu ketika pernah pesta itu ditiadakan karena rupanya terlalu banyak yang mengharapkan undangan.
Harmonie bukan tempat untuk pesta pora saja. Di situ juga pernah diadakan pertunjukan musik. Tahun 1816 misalnya, diselenggarakan konser oleh pemain musik amatir. Pagelaran musik militer juga pernah diadakan di Harmonie.
Sebetulnya masih ada societeit lain, yaitu societeit militer Concordia. Bedanya ialah bahwa Harmonie sebetulnva tempat pertemuan khusus pria, sedangkan Concordia untuk pria maupun wanita. Hanya sekali-sekali saja kaum wanita diundang ke Harmonie, seperti misalnya ketika soos itu merayakan hari ulang tahunnya yang ke-125 pada tanggal 18 Januari 1940.
Dalam suatu artikel berkenaan dengan jubileum 125 tahun, koresponden Algemeen Handelsblad menyebutkan bahwa Har¬monie tidak ada tandingannya dalam masyarakat Hindia Belanda waktu itu. Orang yang ingin masuk hitungan harus menjadi anggota Harmonie. Tidak seorang pejabat tinggi pun yang melewatkan kesempatan itu. Pelindungnya tidak kurang dari gubernur jenderal.
Pesta-pesta yang diadakan di Harmonie tidak selalu "wah". Tahun 1828 misalnya pernah diadakan kermis, semacam pasar malam gaya Belanda. Waktu itu juga tampil "tukang gigi" terkenal Lehman Nathan Dentz, yang pada hari pasaran biasanya membantu rakyat kecil dan kalau diminta juga bersedia memijat orang. Selain itu juga muncul kera terlatih dari "Lapland", burung hantu besar dari Afrika, bajing cerdik dan jangkrik-jangkrik gagah berani. Hadir pula Bravo Vermack, ahli kue dari Deventer yang selalu menjual kuenya dengan sertifikat keaslian. Sementara Guillaume Bastide du Corset menjual segala macam barang yang berhubungan dengan pakaian dalam wanita yang melangsingkan. Selam itu juga ada tukang obat, badut, kereta-kereta kecil yang menjual telur dan acar. Pokoknya semua yang biasanya dijumpai dalam kermis Amsterdam.
Pesta peringatan 250 tahun kota Batavia pada tanggal 29 Mei 1869 juga meriah. Tanggal itu diambil sebagai patokan karena Batavia berhasil dikuasai Belanda pada tanggal 30 Mei 1619. Pesta tiga hari itu dipersiapkan berbulan-bulan lamanya. Sebagian besar keperluan didatangkan dari Belanda. Pesta penutupan berupa malam dansa bertopeng di Harmonie. Pengaturan ruangan-ruangan ditangani seniman Kinsbergen. Dinding-dindmg dihias dengan kain draperi dan lukisan, lampu Venesia, permadani Persia, mebel mewah dari Eropa, tanaman hidup, vandel. Di sana-sini digantungkan keranjang serta karangan bunga. Pada malam itu Gubernur Jenderal Anthonie van Diemen tampak bergandengan dengan "William Shakespeare".
No comments:
Post a Comment