Thursday, March 26, 2015

Pendahuluan

 Societeit Harmonie di Batavia

"Wafatnya" tepat pada usia ke-170. Banyak di antara kita tidak pernah melihat masa jayanya. Namun para penumpang kendaraan umum di Jakarta pasti pernah turun di Harmoni. Gedung yang dibongkar bulan Maret 1985 itu memang merupakan bagian dari sejarah Ja¬karta yang tak bisa dihapus begitu saja.
 
Gagasan untuk membangun sebuah tempat berkumpul bagi penduduk Hindia Belanda zaman baheula sebetulnya sudah timbul lama.
 
Ketika orang-orang VOC pertama kali mendarat di Teluk Banten yang indah bulan Juni 1596, setelah berbulan-bulan lamanya hanya melihat laut, mereka langsung disambut bau arak yang harum menyengat. Waktu itu industri pembuatan arak sudah berkembang di Jayakarta. Tidak heran kalau tak lama kemudian muncul tempat-tempat minum di sepanjang Kali Ciliwung. Kalau tahun 1744 jumlah kedai minum hanya selusin, pada tahun 1777 jumlah itu sudah meningkat menjadi tak kurang dari 102 buah, Padahal jumlah orang Belanda yang tinggal di daerah itu pasti belum begitu banyak. Yang disajikan waktu itu bukan hanya arak saja, tetapi juga bir Belanda dan Inggris, anggur Spanyol dan Afrika Selatan.
 
Tidak mengherankan kalau penguasa Belanda kemudian menjadi risau. Di tempat-tempat minum itu banyak terjadi perkelahian akibat mabuk. Perang mulut sering berakhir dengan perkelahian berdarah.

No comments:

Post a Comment